Minggu, 13 Oktober 2019
Prinsip Pengembangan Materi Pembelajaran
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan Materi Pelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
Relevansi (kesesuaian)
Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi lain. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ”mendeskripsikan sistim gerak pada manusia dan hubungannya dengan manusia” maka pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya juga sesuai dengan kompetensi dasar
Konsistensi (keajegan)
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam maka materi yang diajarkan juga harus meliputi dua macam. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ”pengajaran mengenai sistem panca indera” maka materi yang disampaikan harus sesuai dengan jumlah materi yang harus diajarkan yaitu, mata (indera penglihat), telinga(indera pendengar), hidung(indera pembau, lidah (indera perasa, dan kulit (indera peraba)
Adquency (kecukupan)
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai konpetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar. Sebaliknya jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum.
Dalam pengembangan materi belajar guru harus mampu mengidentifikasikan dan mempertimbangkan hal-hal berikut:
Potensi peserta didik meliputi potensi intelektual, emosional, spiritual, sosial
Relevansi dan karakteristik daerah. Jika peserta didik bersekolah dan berlokasi di daerah pantai, maka pengembangan materi pembelajaran diupayakan agar selaras dengan kondisi masyarakat pantai.
Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik
Kebermanfaatan bagi peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran diupayakan agar manfaatnya dapat dirasakan peserta didik dalam waktu yang relative singkat setelah suatu materi pembelajaran tuntas dilaksanakan.
Struktur keilmuan yang sesuai dengan materi pembelajaran suatu ilmu.
Aktulaitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran. Mengembangkan materi pembelajaran hendaknya mempertimbangkan potensi peserta didik, tingkat perkembangan peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, alokasi waktu dan perkembangan peradaban dunia
Relevansi kebutuhan peserta didik dan tuntunan lingkungan
Alokasi waktu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenal Tipologi Belajar Siswa
A. Pengertian Tipologi Belajar Tipologi mengandung dua kata yakni “Tipo” dan “Logi”, yang berasal dari “Tipe” dan “Logos”, Ti...
-
A. Pendahuluan Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Karena dengan membaca seseoran...
-
A. Pengertian Model Pengembangan Kurikulum Model adalah konstruksi yang bersifat teoristis diri konsep. Model merupakan sebuah ben...
-
A. Pengertian Tipologi Belajar Tipologi mengandung dua kata yakni “Tipo” dan “Logi”, yang berasal dari “Tipe” dan “Logos”, Ti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar